Rabu, 11 November 2015
INI DIA OPERASI SENYAP JOKOWI-PENGUSAHA BUNGKAM PERS TAK TAYANGKAN DEMO MAHASISWA
Intelijen – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibantu pengusaha terkenal sedang menjalankan operasi senyap untuk membungkam pers agar tidak mempublikasi demo mahasiswa menentang Jokowi-JK.“Jika aksi mahasiswa IPB pada Kamis (19/3) tidak diekspose media mainstream, berarti isu yang berkembang ada pengusaha yang melakukan pembungkaman media yang expose berita kritis dan aksi penurunan Jokowi-JK benar adanya,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen, Jumat (20/3).
Menurut mantan aktivis ITB era 80-an ini, cara yang dilakukan Jokowi dengan membungkam media merupakan kejahatan terhadap demokrasi dan pers.
“Berarti pers telah menjadi salah satu instrumen Kapitalis yang membungkam suara-suara Rakyat,” paparnya.
Lanjut Muslim, hanya saja perlu di ketahui, kebenaran dan keadilan tidak bisa dibungkam oleh siapapun termasuk Rezim Jokowi yang ditopang para kapitalis.
“Karena bicara kebenaran dan keadilan adalah fitrah manusia, siapa pun ia. Jadi percuma saja, upaya pembungkman suara kritis rakyat,” paparnya.
Kata Muslim, justru semakin kuat rakyat dibungkam, maka akan semakin keras berteriak.
“Di sosial media seperti Twitter, Facebook akan menjadi alat utama perjuangan. Di negara-negara diktator dan otoriter, media harus tunduk kepada penguasa atau dipaksa tunduk. Ketika terjadi Arab Spring, sosial media menjadi alat handal menumbangkan rezim-rezim tersebut,” pungkasnya.
Read More »
MUSIBAH MINA DAN REKAYASA MEDIA ALA ARRAHMAHNEWS.COM
Peristiwa
terinjak-injaknya para jamaah haji di Mina hingga menyebabkan ratusan korban
meninggal dunia sontak menjadi
pemberitaan di hampir seluruh media, termasuk di Tanah Air. Semua media seolah
berlomba untuk menyajikan berita terbaru dari peristiwa itu. Sayangnya, tidak
semua media berlaku jujur dan adil dalam memberitakan peristiwa itu. Sebagian
media, terutama media-media anti Islam dan pro Syi’ah, menjadikan peristiwa ini
sebagai bahan untuk menyudutkan pemerintahan Arab Saudi.
Di antara situs
berita yang sangat gencar memberitakan musibah Mina dengan nada negatif itu adalah
situs www.arrahmahnews.com. Sebuah
situs yang penamaannya dibuat mirip dengan situs berita www.arrahmah.com.,
situs Islam yang sudah lebih dahulu muncul.
Dalam
pemberitaannya, situs ini terlihat begitu agresif menyudutkan pemerintah Arab
Saudi terkait musibah Mina. Bahkan sampai berani membuat kebohongan dan fitnah
dengan menampilkan data-data yang masih lemah dan tidak bisa
dipertanggungjawabkan dari sisi etika jurnalistik. Diantara beberapa kebohongan
dan fitnah yang mereka munculkan adalah:
Read More »
ETIKA PENYIARAN DAN PROBLEMATIKANYA
Fenomena etika penyiaran
di Indonesia mengalami problematika yang semakin rumit. Seiring semakin
besarnya industri penyiaran maka semakin besar pula kepentingannya. Para pegiat
industri penyiaran mungkin sudah pernah menelaah tentang kodek etik penyiaran.
Namun di sisi lain, mereka kerap kali mengabaikan kode etik tersebut demi
kepentingan golongan, bisnis, dan lainnya. Hal ini mengakibatkan persoalan
dilematis antara idealisme etika penyiaran dengan kepentingan tertentu.
“Sebuah masyarkat tanpa
etika adalah masyarakat yang menjelang kehancuran,” ucap filosof S. Jack Odell.
Menurut Odell, “ konsep dan teori dasar etika memberikan kerangka yang
dibutuhkan untuk melaksanakan kode etik atau moral setiap orang”. Odel yakin
bahwa prinsip-prinsip etika adalah prasyarat wajib bagi keberadaan sebuah
komunitas social. Tanpa prinsip-prinsip etika mustahil manusia bisa hidup
harmonis dan tanpa ketakutan.[1]
Read More »
Langganan:
Postingan (Atom)